83. Silent

1609 Kata

Bara duduk sendirian di sebuah kafe sambil bermenung melihat jalanan di luar sana, meja yang ia tempati berada tepat di sebelah dinding kaca kafe, sekaligus tempat yang sering ia tempati bersama Syena sebelumnya kalau datang ke kafe ini. Untuk kali ini Bara merasa sangat sedih karena ingatannya kini dipenuhi oleh kenangan bersama Syena. Waktu disaat mereka sering menghabiskan waktu bersama dengan obrolan-obrolan tak penting yang pasti akan berakhir dengan kekehan atau ejekan satu sama lain, kini semua itu hanya bisa menjadi kenangan indah yang terasa sangat menyedihkan. Pria itu menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, ia mulai coba mengatur hati dan pikirannya, setelah dipikir-pikir mungkin ada benarnya juga ia untuk mundur dan tidak mempermasalahkan ini lagi. Ia bisa menjalan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN