Setelah sampai apartemen, Syena langsung melempar tasnya sembarangan di atas ranjang sambil berjalan menuju jendela kamar dan membukanya lebar, ia menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan keras berharap sesak napasnya segera menghilang. Sejak pertemuannya dengan Ryan sejak pulang piknik beberapa waktu lalu, pikiran Syena memang menjadi sering kacau, terlebih dengan pertemuan barusan, ia benar-benar dibuat pusing. Untuk beberapa saat Syena kini hanya bersandar pada tepi jendela sambil melihat pemandangan diluar dengan tatapan kosong, sesekali pikirannya melayang entah kemana. Kini Syena mulai berjalan menuju lemarinya, ia membuka salah satu pintu lemari dan mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang, ia membawanya duduk di atas karpet kamar dan membukanya secara perlahan. Tangan

