Syena sudah tertidur di dalam kamar penginapan sendirian setelah Bara merapikan semua barangnya dan pindah ke kamar lain. Jam dinding terus berdetak menunjukkan kalau hari sudah semakin larut malam.
Perlahan gadis itu kini bergerak dalam tidurnya, wajahnya tampak mulai mengernyit dan semakin gelisah, hingga akhirnya ia mulai membuka matanya, Syena terbangun dari tidurnya.
Mata gadis itu melihat ke sekitar dengan ekspresi tegang, ia langsung terduduk dengan wajah takut, "dimana aku??"
Jantung Syena semakin berdebar dengan kencang dan keringat dingin mulai mengucur membasahi dahinya secara tiba-tiba, bahkan tangannya juga ikut basah dan bergetar.
"Dimana ini??" Syena terus menarik dirinya ke sudut ranjang dan melihat ke sekitar dengan takut seolah sesuatu secara tiba-tiba akan menyera
