Ini sudah lebih dari dua hari bagi Syena untuk terus diam, ia sama sekali tidak ingin bicara apapun, ia juga tidak mudah untuk tidur dan kadang tidak ingin untuk makan apapun, namun Bara selalu berhasil mendapati cara membuat Syena untuk makan walaupun hanya sedikit. Begitupun dengan sore ini, Bara yang tadinya harus ke kantor lalu baru bisa datang ke rumah sakit mendapati laporan dari mami Syena kalau gadis itu tidak mau memakan makan siangnya. "Kamu belum makan siang? Ini udah sore, kamu pasti lapar banget kan?" Bara yang baru sampai langsung bergerak melepaskan jasnya dan bergerak mendekati Syena. Syena hanya diam saja menunduk, Bara menghela napas kecil dan lebih memilih untuk bergerak mengambil piring berisi makanan lalu duduk di dekat Syena. "Makan ya?" Bara coba menyuapi tap

