“Bia? Gimana? Udah ada jawaban?” Kania melempar tanya kepada Yasmin yang sedang sibuk memotong wortel. Di tengah ritualnya memasak, wanita berkerudung itu menyempatkan diri untuk menatap putrinya. “Soal guru les yang baru?” Mendapat pertanyaan itu, bahu Kania turun. Ia kecewa. Bukan jawaban demikian yang diharapkan gadis tersebut. “Bukan. Soal ... Miss Erika.” Mendengar nama itu disebut lagi, Yasmin akhirnya meletakkan pisau di samping irisan wortel yang belum selesai. “Mba, tolong ini dilanjutin, ya,” pinta Yasmin menoleh ke arah asisten rumah tangganya. Wanita itu lantas kembali menaruh atensinya pada Kania. “Kita duduk di sana, Sayang.” Kania mengangguk. Ia rangkul mamanya dengan hangat lalu duduk di satu sofa yang sama. “Maaf kalau Kania ikut campur. Tapi, kemarin Kania de

