Sekitar pukul 06.00, Hans dan Yasmin telah sampai di rumah. Kepulangan mereka disambut oleh Davina. Wanita yang tengah hamil muda tersebut langsung berhambur memeluk Hans begitu erat. “Mas, aku kangen banget sama kamu.” Hans membalas dengan mendekap erat tubuh Davina dan mengecup kepalanya penuh sayang. “Iya, Vina. Aku juga kangen.” Yasmin, wanita yang ternyata sedari tadi memegangi gagang kopernya itu hanya terpaku melihat interaksi suami dan madunya. Ia menghela napas berat, sebelum akhirnya memilih untuk melangkah masuk. “Yasmin.” Panggilan tersebut membuat wanita bercadar itu berhenti. Tumitnya berputar dan tatapannya jatuh pada Davina. “Iya, Mbak?” “Kita ngobrol sebentar, yuk.” “Nanti aja, Mbak. Aku capek.” Yasmin kembali melangkah ringan ke arah kamar dan menutup pintunya