“Nggak. Nggak ada hal lebih yang aku lakuin di sana sama Yasmin, Davina. Jangan berpikir macam-macam.” “Apa perkataan kamu bisa dipegang, Mas?” Hans tidak membalas dengan kata-kata. Ia mengangkat tubuh Davina lagi untuk dibawa ke dalam kamar. “Kamu tahu betul gimana aku, Vin. Apa ada janji yang aku langgar selama bersama kamu?” Davina menggeleng. Ia tahu betul siapa Hans. Pria yang sudah menemaninya bertahun-tahun itu tidak pernah obral janji. “Nggak ada, Mas. Maaf, kalau aku kesannya nuduh.” Pria tersebut lantas merebahkan tubuh istrinya di sana. Ia mengacak rambut Davina gemas. “Iya, aku paham. Kalau gitu, aku ke kamar mandi dulu. Mau ganti baju sekalian wudhu.” “Oke, Mas.” Tidak lama sampai akhirnya pria tersebut sudah keluar dari kamar mandi. Hans masuk ke walk in closet dan