Mulut Davina bungkam. Jawaban Hans malah menegaskan bahwa pria tersebut memang belum pernah melihat wajah Yasmin yang asli. Apa yang disangka suaminya itu sangat berbanding terbalik dengan apa yang baru saja disaksikan olehnya. Tubuh wanita berambut tanggung itu masih membeku di tempat. Ia tidak tahu harus mengatakan apa. “Vin?” Hans kembali memanggil. Namun, Davina hanya menoleh dengan penuh asa. Ada hal yang harus ia selesaikan sekarang juga. Mumpung masih awal. Mumpung Hans belum mengetahui kebenarannya. “I–iya, Mas.” “Kamu kenapa, Davina?” “Janji sama aku, Mas, jangan pernah sekali pun kamu minta Yasmin buat buka cadarnya.” Pria tersebut sedikit gamang mendengar permintaan Davina. Tidak ada angin atau hujan, wajah istrinya itu terlihat ketakutan. Benaknya malah bertanya-tanya.