“Turunin ego kamu, Ndok. Tidak ada rumah tangga yang menyatu kalau arahnya terus berlawanan. Perluas lagi sabar kamu, hadapi Hans dengan sikap lembut dan hangat kamu. Ummi percaya kalau suatu saat Hans akan luluh sama ketulusanmu.” Kedua mata Yasmin terbuka lebar. Ia menatap langit kamar yang terasa asing. Wanita itu sadar bahwa ternyata ia pingsan entah berapa lama setelah lambungnya terasa melilit saat di kantin. Dalam pingsannya, ia seperti sedang bertemu dengan sang ibu. Kepalanya dielus penuh kasih sayang. Dan entah kenapa, tiap kali ada pertemuan dengan kedua orang tuanya di alam mimpi, mereka selalu memberi petuah untuk rumah tangganya dengan Hans. “Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga, Yasmin. Kamu tahu, tadi aku bingung buat cari orang yang bisa bawa kamu ke UKS. Untungnya