Beberapa saat sebelumnya .... Kedatangan Yasmin langsung disambut oleh Hanggara dan Ranti. Wanita bercadar itu menyalami kedua mertuanya secara bergantian. “Lho, Sayang. Hans mana?” Ranti terlihat mengedarkan pandangan saat mencari sosok putra sulungnya. “Mas Hans lagi ke belakang sebentar, Ma. Ada telepon.” Hanggara hanya menggeleng. Ia diam-diam menertawakan putranya yang masih saja memikirkan wanita lain pada saat acara keluarga seperti ini. “Ya, sudah, Yasmin. Papa tinggal sebentar. Kamu ngobrol dulu sama Mama.” “Iya, Pa.” Yasmin pun diajak duduk oleh Ranti di sebuah kursi. Aula rumah mertuanya yang luas menjadi atensi utamanya saat ini. Tempat itu disulap menjadi ruang makan yang berisi puluhan kursi dengan dekorasi simpel namun elegan. Dikelilingi dengan vas berisi bunga-b