“Iya, aku bakal tidur di sini, nemenin kamu. Sekarang makanannya dihabiskan dulu, Vin.” Davina mengangguk dan menerima tiap suapan Hans. Makanan itu berangsur masuk ke mulutnya. “Makasih banyak, Mas. Aku sayang banget sama kamu.” “Thanks udah bertahan sejauh ini, Vin. Sekarang kamu minum vitamin dulu, habis itu istirahat, oke?” Wanita tersebut melakukan apa yang diperintahkan oleh Hans. Lantas, secara tiba-tiba ia memeluk sang suami saking senangnya. Jika siang pria itu milik Yasmin, tetapi malam kali ini Hans harus berada di sisinya. Bukan egois, tetapi ia memang butuh Hans pada saat-saat yang seperti ini. Hans menyimpan piring dan gelas yang kotor itu ke dapur dan kembali ke kamar. Ia mengusap punggung Davina, kemudian beralih mengusap lembut perut buncit sang istri. “Nanti pulang