“Nggak, Mas. Maaf, kali ini kamu harus belajar cari cara sendiri. Aku nggak bisa terus kamu giniin. Aku keluar dulu.” Yasmin berusaha melepaskan diri dari dekapan Hans. Namun, pria tersebut pun menahannya sebisa mungkin. “Yas, kasian Vina. Dia mual dari tadi.” Kali ini Hans berkata dengan nada setengah memelas. Ia mengharap secuil iba dari sang istri. Yasmin menepis tangan Hans yang memegangi kedua lengannya. Cukup kasar sampai akhirnya pegangan itu terlepas. “Lalu gimana denganku, Mas? Apa kamu juga pernah ada rasa kasian padaku? Sedikit pun?” Hans gelisah ketika nada bicara Yasmin meninggi. Pria tersebut celingukan ke arah luar, takut-takut jika keluarganya mendengar. “Saya janji ini yang terakhir kali, Yasmin.” Wanita bercadar itu menarik napas dalam, kemudian mengembuskannya pe