Bab 31

2198 Kata

“Nggak. Lupain aja, Wi.” Dewi sedikit mengerucutkan bibir saat tidak mendapat jawaban pasti dari Yasmin. “Ya, udah, deh, terserah kamu, Yas. Tapi, kalau ada apa-apa jangan sungkan buat cerita sama aku. Aku nggak amu emosi yang kamu pendem itu jadi bom waktu.” “Iya, Wi.” Keduanya lantas sama-sama terdiam. Apalagi kini Hans sudah masuk ke kamar itu. Suasana bertambah canggung satu sama lain. “Duh, Yas, ada suami kamu. Aku pulang aja, ya.” Dewi bicara lirih, hampir berisik. Yasmin memegangi pergelangan tangan Dewi. Ia tahu, temannya itu tidak begitu suka terlibat dalam suasana tegang seperti ini. “Yakin? Enggak mau nanti dulu, Wi?” Dewi membawa bibirnya ke samping telinga Yasmin. “Ada suami kamu, Yas. Nggak bebas banget rasanya mau ngobrol.” Singkat, Yasmin melirik Hans yang bersand

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN