Bab 151

5000 Kata

Dua hari ini, Yasmin sibuk menenggelamkan diri dalam kegiatannya sendiri. Ia sengaja menyibukkan tangan dan pikirannya dengan hal-hal sepele, seakan mencari celah untuk melupakan riuh yang menyesakkan di dadanya. Sejak perselisihannya dengan Hans di butik Ranti, ia seperti menarik diri dari segala bentuk interaksi. Bukan sebab takut untuk menghadapi Davina, melainkan karena tubuhnya terlalu lelah untuk menumpuk emosi yang dibuat oleh perasaannya sendiri. Yasmin ingat, sore ini Hans dan Davina akan pergi ke rumah Hanggara untuk mempersiapkan semuanya. Acara yang serba mendadak itu seolah tidak butuh persiapan banyak. Dan untuk membuatnya menjadi sempurna, jelas bukan perkara sulit oleh Hanggara. Mungkin saja, rumah besar itu sudah dipenuhi oleh dekorasi mewah. Atau bahkan juga selur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN