Bab 225

3612 Kata

“Lupa sama janji kamu tadi?” Saka hanya menunduk ketika sudah mulai diintimidasi oleh kakaknya. Layaknya anak TK yang sedang dimarahi guru, lelaki itu tidak bisa berkutik sedikit pun. Ia berjanji untuk langsung pulang setelah kegiatan, tanpa merusak motor kakaknya sedikit pun. Elang menoleh ke arah motor. Kunci itu diambil langsung. Pandangannya terfokus pada body motor yang lecet di bagian samping. “Itu, kenapa bisa sampai lecet?” Elang menunjuk. Tatapannya mengarah pada Saka yang kini masih belum memberi penjelasan. “Sorry, Bang. Tadi ....” Saka menggantung kalimatnya. Matanya menghindar dari tatapan kakaknya. “Tadi nggak sengaja kesenggol sama gerobak tukang cilok.” Siapa sangka, insiden yang niatnya dirahasiakan justru meninggalkan jejak yang bisa dibaca langsung oleh Elang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN