Bab 18

1517 Kata

“Mama!” Dengan langkah lirih, Yasmin menghampiri Ranti yang baru keluar dari mobil. “Hans sudah pulang, Sayang?” Yasmin mengangguk lalu menyalami tangan ibu mertuanya. “Sudah, Ma. Mama kenapa enggak ngabarin dulu kalau mau ke sini? Mama nggak pakai sopir? Jalan, kan, lagi ramai kalau jam segini, Ma.” “Ah, nggak apa-apa, lebih bebas nyetir sendiri, Yasmin. Oh, ya, ini Mama beli roti kesukaan kamu.” Ranti memberikan kantung keresek yang logonya tidak asing bagi si menantu. Yasmin menerimanya dengan senyum sumringah. Ia bahagia bukan main. Ternyata begini cara Allah memberinya rezeki yang tidak terduga. Padahal, sepulang dari sekolah, Hans juga membeli roti ini untuk Davina dan tidak memberinya sama sekali. Benar, Ranti membawa kue dari toko yang sama seperti yang Hans beli tadi. “M

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN