Malam hari .... Hans tidak bisa terpejam. Ia masih memikirkan kata-kata Yasmin tadi siang. Perempuan itu memintanya untuk menceraikan Davina setelah sadar dari koma. Ia masih bimbang. Jujur saja, perihal Davina Hans pun sudah pasrah. Sekian lama menunggu, Davina belum juga sadar. Segala upaya sudah dilakukan. Biaya lebih dari ratusan juta sudah digelontorkan sebagai bentuk usahanya. Tapi, hasilnya nihil. Bahkan, tidak ada perkembangan apa pun. Davina masih tidur dengan damai di dalam ruang ICU itu. Ah, sial! Memikirkan itu membuat kepala Hans sakit rasanya. Pria itu seperti tidak punya pilihan lain selain menuruti kemauan Yasmin untuk saat ini. Kini, matanya menatap Yasmin yang sudah terlelap lebih dulu. Perempuan itu terlihat cantik dengan daster tipis warna merah muda. Hans