Bab 208

3316 Kata

"Jangan sampai karena jabatan dan keuntungan, kamu lupa bersyukur punya istri sesabar Yasmin." Ucapan Ranti menampar Hans berkali-kali. Pria itu akhirnya hanya menunduk. Kedua jari-jari tangannya saling bertaut. Hans merenung. Sudut matanya melirik Yasmin yang masih berdiri. Tatapan mata pucat itu ... hampa. Tidak ada raut kehangatan seperti Yasmin di Banda Neira. Lihatlah! Tubuh perempuan itu bahkan sesekali membungkuk saat merasakan nyeri di perut. Wajahnya meringis menahan getirnya posisi serba sulit ini. "Mama paham, di antara tiga anak Mama, kamulah yang paling dom.inan sama sikap Papa kamu." Ranti menunduk, rautnya bertekuk masam. "Coba ingat-ingat lagi, bagaimana perasaan kamu dulu saat menangis, meminta perhatian Papa untuk sekedar datang ke acara penyerahan hadiah atas j

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN