Sekolah sudah lengang saat aku keluar kelas usai mengikuti les tambahan. Hanya ada bapak penjaga sekolah yang sedang menyapu halaman. Mengumpulkan sampah di satu titik, lalu membuangnya di tempat sampah. Beberapa guru juga masih terlihat, mungkin masih ada pekerjaan yang belum selesai. Para pedagang yang berjualan di sekitar halaman sekolah sudah tak kelihatan satupun. Tentu saja, ini sudah pukul empat sore. Aku berjalan pelan menuju gerbang sekolah. Beberapa temanku sudah mendahului, dijemput orang tua mereka. Beberapa sudah menaiki becak langganan, beberapa lagi sudah pulang dengan berjalan kaki. Tadinya, aku ingin mencoba pulang dengan berjalan kaki. Lewat jalan-jalan kecil di perumahan warga yang mempersingkat jarak antara sekolah dan rumah Bulik Laila. Tapi, sejak siang tadi badanku