"Kenapa lihatin Kila kaya gitu sih, Kak?" Gadis dengan kerudung putih itu sengaja berbalik ke arah lain. Karena terus ditatap oleh Ibu sambungnya itu, Kila merasa tidak nyaman. Ia bergerak gelisah, ekor mata Ghina terus tertuju padanya. "Enggak apa-apa sih," balas yang ditanya. Kila sengaja mencari kebenaran dari wajah wanita yang kini sudah dianggapnya sebagai teman itu. "Masa nggak ada apa-apa sampe diliatin segitunya? Apa ada yang salah sama penampilan aku?" "Kalau dilihat-lihat, anak mama ini cantik sekali," puji Ghina, tersenyum lebar. Beda dengan Kila yang memanggilnya 'Kak' Ghina lebih suka menyebut dirinya sebagai mamanya anak-anak. Kila jadi malu-malu, wajahnya memerah. "MashaAllah, alhamdulillah." Sebab segala pujian hanya Allah Subhanawata'ala yang berhak menerimanya. "T