Beberapa hari berlalu, semua berjalan normal. Walau, perang dingin antara Zalman dan Calvin masih berlangsung. Namun, keadaan membaik karena kehadiran Ghina. Perlahan-lahan, Calvin menerima keberadaan Ghina. Dia membiarkan jika ibu sambungnya mengganti balutan luka, menyuapkan makanan, dan membantunya mengambilkan barang apapun. Calvin merasakan kenyamanan yang sebelumnya dia dapatkan dari Winna. Walau, belum 100% dia mengakui jika Ghina adalah ibu baru. “Cukup, segitu saja,” kata Calvin canggung ketika menghentikan Ghina yang ingin mengambilkan lauk untuknya. Ghina tersenyum manis. “Di makan ya. Mama spesial masak ini karena kesukaan Bang Calvin.” Calvin berdehem salah tingkah dan mulai makan dengan tenang. Kila hanya mendelik. Namun, Zalman diam-diam merasa bahagia. Dia sediki