Zalman segera berlari menghampiri Kila, dia mencengkeram pergelangan tangannya dan menjatuhkan benda tajam tersebut. “Lepas, Pa! Buat apa lagi papa perhatian sama Kila? Papa nggak perlu memakai topeng dan biarkan saja Kila menyusul mama di surga,” bentak Kila menangis keras. Dia memberontak. Zalman menatap Ghina, memberi sebuah kode dengan pancaran matanya. Ghina segera melakukan hal itu. Calvin menutup pintu kamar Kila rapat-rapat. “Astagfirullah, istigfar, Kila! Jaga akal sehat, jangan terbujuk oleh setan,” kata Zalman berusaha menyadarkan Kila. Kila mendorong Zalman sekuat tenaga, tapi tak juga terlepas. “Terserah! Bahkan, Tuhan pun gak mengabulkan doa Kila.” Calvin tidak mau terjadi sesuatu kepada adiknya, maka dari itu, dia mengambil cutter tersebut lalu menaruh di tempat a