“Calvin, enggak mau bilang sesuatu sama mama?” Zalman menatap anaknya tajam. “Syukurlah kalau memang mama dan papa sudah baikkan kembali. Semoga saja kalian tidak bertengkar lagi seperti kemarin,” ujar Calvin walaupun memasang wajah kurang bersahabat. Tapi setidaknya, pemuda tersebut masih menunjukkan rasa hormat kepada Ghina di hadapan Zalman. Namun, berbeda dengan Calvin, Kila justru terlihat memasang wajah cemberut dan langsung pergi melengos begitu saja untuk masuk kembali ke dalam rumah tanpa menyapa Ghina dengan sopan. Zalman ingin mengikuti Kila, tetapi Calvin lebih dulu menahannya. “Biarkan saja, Pa.” Zalman perlahan mendekati Calvin yang duduk tak jauh dari mereka. “Terima kasih ya, karena kamu sudah mengatakan hal baik pada mama.” Zalman berbisik kepada Calvin. “Jika sud