Zalman tidak akan membiarkan Ghina pergi lagi. Cukup sekali, dia tak ingin mengulangi kejadian yang sama. “Sayang, tolong dengarkan penuturan Mas. Please,” pinta Zalman memelas. Dia menahan tangan Ghina yang ingin pergi dari sana. “Mas mohon, maukah kamu dengar penjelasan Mas?” Ghina masih memunggungi Zalman. Dia meremas kedua tangannya menahan gemetar yang menjalar. “Sayang—“ “Un-untuk apa lagi, Mas? Kamu sendiri yang mengusirku dari kehidupanmu. Enggak perlu ada kesempatan selanjutnya,” kata Ghina terbata. “Mas menyesal, Sayang. Sangat-sangat menyesal dan ingin memperbaiki semuanya.” Suara Zalman nyaris hilang. “Penjahat kalau diberi kesempatan akan mengulangi hal yang sama. Karena apa? Karena dia nggak memiliki keinginan untuk berubah,” jawab Ghina tegas. Ya, dia harus!