Selama tinggal di apartement milik kakak iparnya, Ghina bisa beristirahat dan merawat kandungan dengan baik. Dia benar-benar melakukan bedrest sesuai perintah Zeze. Setiap pagi dan sore, Zeze akan mengirimkan pembantunya untuk membawakan Ghina makanan. Membelikan suplemen-suplemen ibu hamil juga membelikan barang-barang sesuai kebutuhan dia tanpa memandang harga yang dikeluarkan. Beberapa hari setelah mengetahui tentang kehamilannya, Ghina sangat terkejut. Dia belum beradaptasi menjadi seorang ibu hamil. Setiap pagi, dia selalu mengusap perut lalu mengajak janin tersebut berbicara. Walau tak ada jawaban. Seperti pagi ini. “Assalamualaikum, Sayang. Bagaimana tadi malam? Apakah mama gak sengaja tidur miring, Nak?” Ghina berbicara riang sambil mengusap perutnya. “Dede mau makan apa ni