“Bunda!” Pekik Keisya saat Marsya baru saja turun dan ia sedang makan disuapin Arga. Keisya langsung berlari dengan tertatih untuk bisa menghampiri Marsya. “Jangan lari!” Kata Marsya. Tetapi Keisya tidak mendengarkan perkataan Marsya ia terus berlari Marsya akhirnya ikut berlari untuk mendekati anaknya itu. “Bunda, Keisya rindu banget sama Bunda.” Kini tangis Keisya pecah, ia benar-benar merindukan Marsya. “Sssstt anak Bunda kenapa nangis, udah ya kan Bunda udah ada disini.” Marsya mengusap punggung Keisya menenangkan anaknya itu. “Bunda pergi terus, Keisya udah lama ga lihat Bunda.” Keisya memeluk Marsya dengan sangat erat enggan untuk melepaskan Marsya sebentar saja. “Iya sayang maafin Bunda ya, udah Keisya jangan nangis lagi. Keisya lanjutin sarapannya lagi yuk, Ayah udah nungguin