Bab 34

1337 Kata

"Abidzar ...." Aku bergumam saat mata kami beradu tatap. Sangat kentara ia sedang memendam kekecewaan padaku. Bisa jadi Abidzar mendengar pembicaraan kami dan bukannya tidak mungkin ia salah paham karena keberadaan Dania di tempat ini. "Mbak Hayya di sini juga?" Suara Ilya memecah keheningan di antara kami. Gadis kecil itu menghampiri Isma dengan wajah ceria. "Seneng deh bisa ketemu lagi," pekiknya. "Non Ilya mau belanja?" Isma tersenyum. Sangat kentara ia sedang berusaha nampak baik-baik saja di depan Ilya. Gadis kecilnya Abidzar mengangguk cepat. "Ilya mau makan di sini bareng Papa, kakek sama Om Akmal juga. Terus sekalian belanja," terangnya dengan menoleh ke arah pintu masuk. "Itu mereka!" tunjuknya. Kami serentak ikut menoleh ke arah yang ditunjuk Ilya. Benar. Pak Teguh sedang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN