Bab 35

1472 Kata

"Ma, Pa, apa yang kalian sembunyikan dariku?" Isma menatap kami satu persatu. Aku dilanda gugup dan cemas karena sepertinya Isma mulai curiga. Apakah ini saatnya Isma mengetahui semuanya? Haruskah aku jujur atau menutupinya saja? Sungguh, Aku belum siap melihat reaksi istriku, apalagi jika ia sampai syok dan berakibat fatal pada kondisi mentalnya. Namun, Papa sudah bersikeras untuk membuka apa yang selama ini mereka tutupi sebab tidak ingin ada kebohongan lagi, dan sepertinya aku hanya bisa pasrah pada keputusan papa. "Mas ...." "Kita masuk dulu ya, Sayang. Kita bicara di dalam." Aku menuntun Isma untuk masuk setelah memberi isyarat pada Papa dan Mama untuk mengikuti kami. Istriku tidak menolak saat aku mengambil Ayra dari pangkuannya dan memintanya duduk di sofa bersebelahan denganku.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN