Kita ini apa? Pertanyaan itu terus berputar-putar memenuhi isi kepala Nara seharian ini. Pertanyaan yang ingin sekali Nara lontarkan pada Sean, tapi bibirnya selalu kelu setiap kali ingin memulai pembicaraan. Nara ingin menyimpan sendiri pertanyaan tersebut, tapi rasa penasaran terus merongrong seakan mendobrak dan memaksa dirinya untuk mencari tahu. Sebenarnya hubungan antara ia dan Sean itu seperti apa? Asisten dan majikan? Pasangan pura-pura? Atau pacaran sungguhan? Nara butuh kepastian, setelah pertahanan dirinya berkali-kali dihancurkan oleh perlakuan manis Sean. Sialan memang! Nara akui ia memang sangat lemah. Bisa-bisanya ia tergoda oleh perlakuan manis Sean yang hanya mengusap bibirnya, membersihkan sisa-sisa saus. Bukankah terlalu gampangan sekali Nara kalau sampai luluh gara-g