Ada yang berbeda dari Braga. Selama rapat, pria yang biasanya sedikit mengusung senyum itu, kini hanya menampilkan wajah datarnya. Braga tampak tidak bersahabat, Bunga yang biasanya centil dan sok keganjenan pun juga bungkam karena takut. Di sebrang sana, Rexvan tengah memainkan bolpoinnya sembari mengamati Braga. Selama rapat berjalan, fokus Rex terbagi antara mendengarkan presentasi juga mengamati Braga. Braga merasa kalau ayah angkatnya itu melihatnya. Braga menundukkan kepalanya, entah kenapa perasaannya sangat campur aduk. Seusai rapat, Braga segera mengemasi kertasnya, laki-laki itu segera beranjak untuk bangun. "Braga!" panggil Rex membuat Braga menghentikan langkahnya. Braga melihat Rex yang berjalan mendekat ke arahnya seraya merapikan jasnya. Ayah angkatnya di umur yang sudah