Braga menuju ruangannya dan membanting pintu dengan kasar. Bunga yang sedang ada di ruangan Braga pun lantas tersentak dengan kaget. Bunga berdiri, gadis itu menatap Braga yang auranya sangat berbeda dari biasanya. "Keluar!" titah Braga pada Bunga. "Eh suami haluku ... apa kabar hari ini? Bagaimana tidurnya? Nyenyak?" tanya Bunga bertubi-tubi. "Keluar, Bunga!" titah Braga lagi. Kali ini Braga lebih membentak Bunga. "Bapak kenapa pagi-pagi marah? Lagi ada masalah dengan Ia?" tanya Bunga lagi. "Saya bilang keluar ya keluar!" teriak Braga dengan kencang. Bahkan otot leher Braga sangat terlihat jelas karena berteriak. Bunga yang melihat Braga tampak emosi pun langsung menciut, tanpa sepatah kata lagi Bunga segera keluar dari ruangan Braga. Sebelum Bunga menutup pintunya, suara Brag