63. Titik Temu

1764 Kata

Alleia mengompres kepala belakang Braga dengan arang hangat yang dia buntal dengan kain. Alleia tidak henti-hentinya mencibir dalam hati. Katanya Braga kaya, punya banyak uang, tapi saat kepala benjol masih menyuruhnya untuk mencarikan arang hangat.  Di seberang rumah Alleia ada penjual barbeque yang buka pagi dan malam, dan untungnya saat meminta arang hangat langsung dikasih. Alleia serasa hidup di indonesia yang tetangganya meski julid masih mau bergotong royong. Alleia menekan-nekan lebih kencang kepala Braga yang membuat Braga mengaduh.  “Aduuuh Alleia, jangan kenceng-kenceng!” ringis Braga dengan kesal.  “Kamu cemen banget, gini aja ngeluh,” ujar Alleia  tak kalah kesal.  “Ini semua gara-gara kamu, kalau kamu gak hantam kepalaku pakai lampu, kepalaku juga gak benjol,” ucap Braga.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN