Tepat pukul empat pagi, Braga sudah sibuk di dapur rumah Alleia. Braga memasak semampu yang dia bisa untuk calon mertua, calon istri dan calon adik iparnya. Biasa, Braga ingin pencitraan di hadapan Rex. Setelah beberapa lama, akhirnya masakannya jadi. Braga duduk di meja dengan ditemani kopi hitam yang masih mengepulkan asap panas. Di meja makan sudah ada laptop milik Alleia yang dia ambil, sembari menunggu orang-orang bangun, Braga mengecek laporan yang diberikan Bunga. Braga seorang pengusaha, sudah terbiasa bangun pagi untuk mulai bekerja. Kata orang yang entah siapa, Braga pernah mendengar kalau rejeki adanya di pagi hari, kalau bangun kesiangan bisa dipatuk ayam. Braga mengecek laporan-laporan yang dikirim melalui surelnya sembari sesekali menyesap kopi hitamnya. Untungnya di perusa