Chapter 9

2073 Kata
"morning sayang" sapa Edgar yang menuruni anak tangga Tanpa menjawab Erlin mencoba mengabaikan Edgar dengen menonton televisi dan juga menikmati sekotak es cream "Kok gak dijawab sih ??" Tanya Edgar yang sudah berdiri disamping Erlin namun tetap tidak direspon oleh Erlin Cup Satu kecupan mendarat di puncak kepala Erlin membuat wanita itu melirik pada lelaki yang menciumnya "Ada apa ??" Tanya Edgar yang telah duduk disamping Erlin dan tidak berniat menjawabnya dengan menggigit sendok es cream "Apa kau marah karena aku tidak disamping mu saat bangun ??" "Maaf sayang aku tertidur di ruang kerja" lanjutnya Erlin melirik Edgar dengan sangat tajam menghela nafas dengan kasar dan mengalihkan perhatiannya kembali pada televisi Edgar merebut sendok es cream dari tangan Erlin dan memakan es cream yang telah diambil Erlin Erlin yang hanya melihat kesal memberikan kotak es cream dengan kasar pada Edgar lalu ia beranjak pergi dari sofa "Lin, ngomong dong.. diem terus kan gak enak Lin" oceh Edgar yang mengikuti Erlin "Hei kenapa ambil es cream kembali ?? Ini aja belum abis" tanya Edgar yang melihat Erlin mengambil sekotak es cream baru di freezer "Aku tidak suka berbagi milik ku dengan orang lain. Aku tidak keberatan memberikan apapun pada orang jika menurutku itu sudah rusak atau usang" ucap Erlin dengan penekanan rasa kesalnya lalu pergi begitu saja dari dapur "Ada apa sih sama bocah ini ?? Perasaan semalam masih baik-baik saja" bingung Edgar yang berdiam kaku di depan lemari es Klek Klek klek Tok tok tok "Lin, kamu kunci ya ?? Buka Lin" pinta Edgar dari balik pintu kamar "Ini sekarang jadi kamar ku, aku sudah bilang. Aku tidak suka berbagi. Jadi carilah kamar lain untukmu" sahut Erlin diatas ranjang dan berkutat dengan laptopnya "Lin, kalau ada masalah itu di omongin aja langsung. Jangan ngambek kayak anak kecil gini" balas Edgar "Oke" singkat Erlin yang langsung meraih ponselnya mengirimkan pesan pada Edgar Kling "Kekanakan banget sih pakai acara w******p kan satu atap kenapa gak mau ngomong langsung aja" gerutu Edgar yang mendapat notifikasi pesan dari Erlin "Video apa sih yang dikirim" gumamnya Seketika ia membelalakan mata dan susah menelan salivanya saat video tersebut telah berputar di ponsel miliknya Tok tok tok Klek klek klek Dengan kerasnya Edgar menggedor pintu dan mencoba membukanya "Lin, aku bisa jelasin Lin" teriak Edgar yang terus barusaha membuka pintu Kling "Gak butuh !!" Pesan singkat Erlin "Apa kamu seperti ini karena cemburu Lin ??" Tanya Edgar seraya berteriak dari depan pintu Kling "Gw gak pernah cemburu !! Gw gak suka aja berbagi sesuatu yang sudah jadi milik gw !! Gw udah sedekahin loe ke cewek itu !! Lue.. cuman bekas.. buat gw.. !!" Pesan Erlin "Astaga dikira barang kali gw di sedekahin" gumam Edgar Tok tok tok "Lin, buka dulu.. kita bisa bicarakan baik-baik" Tok tok tok Klek klek klek "Lin" Ceklek Ceklek "Apa ??" Tanya sinis Erlin "I-itu aku bisa jelasin" ucap Edgar "Gak usah dijelasin, gak penting buat gw. Loe cuman suami gw diatas kertas !! Gak usah ngarep banyak !! Kalo loe bisa cari cewek lain, gw juga bisa cari cowok lain !! Gw masih muda, masih kuliah, gw selebgram, temen gw banyak. Loe cuman 0.0001 % nya dari mereka.loe boleh bawa pergi barang loe dari kamar gw nanti saat gw keluar kamar, penjelasan selesai" jelas Erlin yang membuat Edgar hanya mendengar tanpa bisa berbicara Erlin yang akan menutup pintu kamarnya terhalang oleh kaki Edgar yang mencegahnya "Apaan sih loe.. minggirin gak tuh kaki !!" Bentar Erlin yang tidak dihiraukan Edgar justru dengan kasarnya Edgar membuka pintu kamar hingga Erlin sedikit terdorong dan jatuh "Auw" Edgar langsung masuk ke dalam kamar menutup pintu dan menguncinya. Edgar menghampiri Erlin yang masih terduduk di lantai "Ayo bangun" pinta Edgar mengulurkan tangannya "Gak perlu bisa bangun sendiri !!" Tolak Erlin menepis tangan Edgar "Jangan buat kesabaran gw abis Lin" kesal Edgar mengeratkan gigi Edgar mengeluarkan tatapan tajamnnya hingga membuat wanita dibawahnya sedikit ketakutan namun masih keras dengan perlawanannya pada Edgar Melihat Erlin yang tidak merespon dirinya, Edgar menghela nafas kasar dan kemudian berjongkok didepan Erlin menggendong tubuh Erlin secara bridal tentu Erlim terus menolak dengan meronta-ronta "Diam" sentak Edgar membuat Erlin bergidik kaku pasrah Edgar mendudukan Erlin diatas kasur dengan bersandar di ranjang "Dengerin gw. Gw ngelakuin itu karena loe semalam nolak gw dan gw butuh pelampiasan.. gw bukan cowok baik yang hanya diam saat ada penolakan, gw juga bukan cowok homo yang gak tertarik sama cewek" jelas Edgar dengan seriusnya dan hanya mendapat anggukan kecil dari Erlin Edgar menarik nafas nya dengan kasar menatap mata Erlin dengan tulus hingga perlahan Edgar mulai mendekatkan wajahnya pada Erlin namun Erlin memalingkan wajahnya dengan cepat dan menutup wajah Edgar dengan kedua tangannya "Hanya mencium saja sudah tidak boleh ??" Tanya Edgar "Bekas ciuman sama cewek lain.. gak mau" dengan mengerucutkan bibirnya Edgar hanya tersenyum tipis dan langsung menyambar bibir Erlin dengan cepat membuat Erlin tidak sempat menolak hingga membuatnya menutup mata dengan rapat begitu juga Edgar Edgar mengulum bibir Erlin menggigit bibir Erlin agar terbuka menjelajahi rongga mulut Erlin dengan ganas membuat wanita itu hampir saja kehabisan nafas Seketika Edgar menyadari Erlin terlalu lama menahan nafas ia melepaskan ciumannya "Tenang saja aku selalu membersihkan diri setelah bermain dengan jalang diluar sana" seketika mendapat pukulan keras didadanya "Kau" mengeratkan gigi dengan keras "Kenapa ?? Aku hanya berusaha jujur padamu.. daripada kamu tau dari teman-teman mu" celetuk Edgar semakin membuat Erlin melemparkan pukulan bertubi-tubi hingga Edgar mengeluarkan tawa "Berhenti mengejekku" protes Erlin "Oke oke maaf" seraya menahan tawa "Berhenti bermain-main captain, aku tidak suka berbagi" pinta Erlin "Hem kau cemburu kan" goda Edgar "Ti-tidak" ragu Erlin "Sungguh ??" "Yasudah lalu kenapa kamu melarangku bermain diluar sedangkan kamu menolakku" lanjut tanya Edgar Erlin menjadi kebingungan untuk manjawab pertanyaan yang dilontarkan Edgar hingga dia memutuskan kontak mata dengan Edgar Seketika melihat Erlin yang terdiam membisu Edgar langsung menyambar bibir Erlin dengan ciuman yang sangat lembut seraya memeluk erat tubuh Erlin Erlin yang sedikit terkejut membelalakan matanya namun tak lama ia menerima dengan baik ciuman dari suaminya hingga menutup mata menikmati ciuman dari Edgar Perlahan Edgar merusutkan tubuh mereka hingga dalam posisi Erlin telentang dan ia berada diatasnya yang tentu masih keadaan b******u dengan sangat panasnya Tak berhenti disitu, Edgar mulai menjelajahi rongga mulut Erlin mengulum lidah Erlin membuat wanitanya sesekali mengerang menikmati permainannya Lelaki tersebut juga dengan cepat melucuti baju yang dikenakan Erlin hingga kini buah d**a Erlin terbebas dari kain kain yang menutupinya dan memudahkan Edgar untuk meremasnya dengan kuat membuat Erlin terus menggeliat "Ahh" "Emm" "E-ed" Erangan demi erangan terus keluar dari mulut Erlin yang merasakan sentuhan Edgar disetiap inch kulitnya Erlin yang tersadar bahwa dirinya tidak mengenakan sehelai kain pun begitu juga Edgar seketika terkejut dan sedikit protes namun Edgar dengan cepat meyakinkan istrinya Benar saja Erlin menerima perkataan Edgar dengan baik dan mengizinkan suaminya melanjutkan aktivitas nya membuat Edgar tersenyum menyeringai Edgar terus saja melakukan foreplay untuk merilekskan tubuh Erlin yang baru pertama kalinya melakukan hubungan Edgar memainkan jari-jarinya untuk keluar masuk v****a Erlin membuat Erlin terus saja menggeliat dan memohon "Please" rancu Erlin yang merasa kepanasan "I don't understand what I feel" lanjutnya yang mulai frustasi "I will do" balas Edgar dengan kemenangannya "Tahan sedikit sayang" bisik Edgar yang menyiapkan juniornya tepat dibibir v****a Erlin "ini akan sakit. But don't worry I'm here to give u something special" lanjut bisik Edgar membuat wanita dibawahnya tersipu malu "Ahhh" "S-sakit Ed" keluh Erlin yang perlahan kepala junior milik Edgar sedikit masuk dan belum sepenuhnya "Slowly please" pinta Erlin Edgar dengan senyum nakalnya bukan menghiraukan permintaan Erlin ia justru menerobos selaput darah Erlin yang masih sangat rapat dengan sedikit keras "s**t" "b*****t" "Sakit Ed" "Ahhh" Keluh Erlin dengan segala ucap kotor dan rancuannya yang terus ia lontarkan membuat gairah Edgar semakin menggebu-gebu dan dibungkamnya mulut Erlin dengan ciuman Edgar begitu juga sentuhan-sentuhan yang membuat Erlin melupakan rasa sakitnya Tanpa disadari oleh Erlin milik Edgar telah tenggelam sepenuhnya di dalam v****a Erlin "See this not bad right" bisik Edgar membuat pipi Erlin semakin merona Perlahan Edgar memompa junior nya dan sesekali terhenti untuk membiasakan milik Erlin dengan juniornya Permainan semakin panas rancuan terua dikeluarkan oleh pasangan yang tengah di mabuk kasur ini hingga setelah puncaknya mereka saling merangkul dan tertidur Drrttt drrrttt Drrrtt drrrttt "Ed, ponsel mu berisik" gumam Erlin yang masih menutup matanya seraya mengguncang tubuh Edgar "Biarin aja sayang" balas Edgar yang mengeratkan pelukan pada Erlin "A'aa berisik Ed, paling ndak silent lah" protes Erlin membuat Edgar meraih ponselnya diatas meja "Hem" sapa Edgar pada seseorang diseberang panggilan "Tuan, hari ini anda ada meeting dengan perusahaan travel pukul 3 sore. Sampai jam 1 siang anda belum sampai di kantor tuan" jelas seseorang diseberang "Batalkan saja meetingnya, ganti hari lain. Aku sedang ingin bermesraan dengan istriku. Auww" jawab Edgar Yang langsung mendapat pukulan dari Erlin tepat didadanya dengan sedikit keras hingga membuatnya terkejut "Baik" jawab wanita diseberang "Captain" kesal Erlin "Apa" santai Edgar "Kau gila ?! Mengatakan hal itu pada orang lain" tanya geram Erlin "Memangnya kenapa ?? Dia asisten pribadi ku" jawab santai Edgar "Tapi tetep aja itu orang lain. Malu lah" protes Erlin kembali "Yaudah ini terakhir kalinya aku bicara begitu ke orang lain" pasrah Edgar yabg membuat Erlin memutar mata kesal "Udah ahh aku mau mandi" seraya bangkit dari ranjangnya namun dicegah oleh Edgar dengan menarik lengan Erlin hingga jatuh tepat di d**a Edgar "Sekali lagi please" permohonan Edgar yang langsung mendapat pukulan dari Erlin "Memang kau nih captain m***m !! Tidak memikirkan kah ini pertama kali untukku ?! Rasa sakit tadi saja masih terasa !! Sekarang kau minta lagi ?!" Geram Erlin "Hem, yaudah.. mandi berdua yuk" ajak Edgar "Enggak" tolak Erlin yang melepaskan diri dari Edgar dan segera membersihkan diri ---- Erlin yang berjalan keluar dari kamar mandi dengan kaki melebar dengan ekspresi menahan sakitnya membuat Edgar terheran "Kamu kenapa Lin ?? Apa kamu habis jatuh ??" Tanya Edgar yang tengah menghisap vapor di sofa kamar "Ya aku terjengkal di ranjang sampai tertusuk alat suntik ukuran 150ml.. puas kau" kesal Erlin yang membuat Edgar tertawa pelan "Maaf sayang" permohonannya seraya menghampiri Erlin yang lalu memeluknya dari belakang "Bantuin" pinta Erlin dengan manjanya "Iya aku bantu" jawab Edgar "Eh kamu mau apa ?" Tanya Erlin yang terkejut saat Edgar menggendongnya "Katanya bantuin.. ini aku bantuin kamu jalan" terangnya "Ih siapa yang minta bantuin jalan.. bantuin keringin rambut" sontak membuat Edgar membelalakan mata dan menarik nafas kasar "Kirain.. yaudah sini" jawabnya "Apa yang membuat mu menerima pernikahan kita begitu saja ??" Tanya Edgar ditengah-tengah aktivitas nya mengeringkan rambut Erlin "Kau pikir aku menerima ?? Apa kau lupa captain, aku menolak pernikahan ini tetapi aku kalah vote karena kau menerima nya" terang Erlin "Maaf" singkat Edgar "Tidak perlu minta maaf. Seperti nya aku yang harus belajar menerima pernikahan ini" balas Erlin dengan senyum "Apa yang disatukan tuhan tidak akan bisa dipisahkan oleh manusia" lanjut Erlin membuat Edgar tersenyum "Apa rencana mu setelah ini ??" Tanya kembali Edgar "Sesuai alur saja.. kuliah, bekerja, dan belanja" jawab Erlin "Apa tidak bosan kamu belanja terus-menerus ??" "Tidak, karena apa yang aku beli sudah ku perhitungankan.. seperti tas-tas mewah ku itu akan semakin mahal saat sudah tua.. karena unik begitu juga emas-emas an yang ku koleksi pasti akan lebih mahal suatu saat nanti" terang Erlin "Kenapa uang mu tidak kamu gunakan untuk usaha, saham, membeli tanah rumah yang pasti nanti menghasilkan ??" Tanya Edgar "Entahlah, aku tidak menyukai hal-hal seperti itu. Aku hanya melakukan yang aku sukai" balas Erlin "Nah sudah" ucap Edgar "Terimakasih" seraya mengecup pipi Edgar "Kamu mau kemana ??" Tanya Edgar yang tengah duduk di sofa melihat Erlin bersiap untuk pergi "Ke kantor" jawab singkat Erlin "Aku sampai tidak pergi ke kantor hanya untuk menemani mu hari ini di rumah tapi kamu malah pergi ke kantor ?!" Kesal Edgar "Aku tidak pernah memintamu untuk tidak bekerja hari ini. Itu keinginan mu sendiri" sindir Erlin Seketika Edgar beranjak dari sofa dengan tergesa-gesa ia menahan pintu agar Erlin tidak keluar kamar "captain" kesal Erlin "Aku antar" yang langsung mengunci pintu lalu mencabut kunci nya "Captain, kenapa dikunci ??" Protes Erlin "Tunggu aku bersiap. Jangan kabur !!" Jawab Edgar "Ishh gimana mau kabur kalau pintu aja dikunci. Tapi dia tau dari mana kalau aku berniat kabur darinya" gumam Erlin "Sudahlah" lanjutnya Erlin segera mengambil ponsel di tas nya menghubungi seseorang diseberang "Kel, aku datang sedikit terlambat" ucap Erlin pada seseorang diseberang "Jangan terlalu lama Lin. Ini masih banyak endorse an yang belum selesai" balas seseorang diseberang "Iya iya bawel" tutup Erlin yang menyimpan kembali ponselnya
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN