Veronika memerhatikan perubahan wajah Eric yang mengernyit melihat nama wanita itu menelepon dirinya sepertinya pria itu sama terkejutnya seolah-olah Eric bingung ingin mengangkatnya di depan Veronika atau menjauh, akhirnya ia mengangkat telepon di depan Veronika. Lagi-lagi Veronika mengamati perubahan air muka Eric yang kian menajamkan pengelihatannya seolah-olah menyimpan dendam pada seseorang. Rahang Eric mengeras seiring terkepal kuatnya tangannya tapi pria itu tidak berucap sepatah kata pun membuat Veronika benar-benar ketakutan karenanya. Tidak, kumohon jangan yang aku takutkan! Maisie kumohon jangan kembali ke kehidupan Eric! “Baiklah, aku akan segera ke sana, tunggu aku!” Hanya itu yang diucapkan Eric tapi mampu membuat Veronika ingin menangis mendengarnya, Eric memilih Maisie