Satu minggu berlalu begitu saja. Sesuai dengan janji Brenda pada Rio, satu minggu dari hari yang sang suami janjikan ia harus sudah menginjak lantai rumahnya lagi. Meski hanya memiliki waktu beberapa hari dengan sang mamah yang terbaring lemah, Brenda bersyukur bisa mengikuti perkembangan sang mamah yang katanya semakin baik-baik saja kondisinya. “Brenda Sayang.” Sapa Hannah saat menantunya pulang ke rumah. Hannah rindu sekali dengan Brenda. Apalagi Rio anaknya yang selalu uring-uringan karena Brenda tak kunjung pulang. “Rio sekolah ya Mah?” tanya Brenda pada Hannah. Hannah berdecak. Mereka ini memang tidak bisa dipisahkan atau bagaimana sih? Baru juga berpisah beberapa hari sudah saling tanya aja, batin Hannah. “Bentar lagi kayaknya pulang Sayang. Kamu tunggu aja dikamar gih, istiraha