Rio menatap Brenda yang masih terlelap dengan tubuh polosnya. Rio mengingat pemaksaan yang ia lakukan semalam pada Brenda. Rio memaksa Brenda untuk mau menerimanya. Memaksakan dirinya masuk kedalam tubuh Brenda. Ia memaksa meski sadar Brenda telah menolaknya. Jeritan ketidak-relaan Brenda semalam mengingatkannya pada kebrengsekannya masa silam. Dimana dengan teganya dirinya menyeret dan memperkosa Brenda tepat di hari kelulusan mereka saat Sekolah Menengah Pertama. Itu semua Rio lakukan agar Brenda menjadi miliknya. Tersadar akan penyesalannya, Rio mengecup kening Brenda lama. Menarik ke atas selimut Brenda yang melorot dipinggul sang istri. “Aku lakuin ini karena aku sangat mencintai kamu Bren.” Ucap Rio membelai punggung telanjang sang istri dibalik selimut. Rio memeluk Brenda dengan