Pagi menyapa, Brenda membuka kedua kelopak matanya kala saat mentari dengan lancangnya menelusup manja ke dalam kamar yang ia tempati. Merasa sebuah lengan melingkar diperutnya membuat Brenda melepaskan nafasnya kasar. Pagi yang berat baginya, mengingat pertengkaran semalam bersama sang suami. Ia pikir Rio akan meninggalkannya semalam, ternyata suaminya itu memilih berbaring di sampingnya yang jelas-jelas mengabaikan keberadaan laki-laki itu, memilih meninggalkan laki-laki itu tidur setelah lelahnya matanya menangis. "Bangun Yo! Inget kamu ada janji sama si Mia itu." Ujar Brenda melepaskan tangan suaminya. Setelah itu wanita itu memilih bangkit dari ranjang. Brenda memperhatikan Rio yang bangun dan menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang. Laki-laki itu mengucek kedua matanya tanda bahw