Rio memandangi wajah Brendanya yang tertidur lelap disampingnya. Rio tersenyum karena Brendanya itu tidak ingin jauh darinya. Istrinya yang menggemaskan kembali ke dalam sisinya. Jari-jari Rio menelusuri wajah Brenda. Wajah yang satu minggu ini membuatnya kehilangan gairah hidup sudah kembali ke dalam dekapannya. Bagaimana dia bisa tidak merasakan kehadiran Brenda di apartemen. Mereka bahkan ada disatu tempat kemarin, tapi kenapa Rio tidak merasakan keberadaan istrinya. Brenda menggeliat dalam tidurnya. Perlahan Brenda membuka matanya. Rio mengecup bibir Brenda sekilas. Lalu tersenyum kearah istrinya. "Kenapa masih melek. Ini jam dua belas malem Yo." Rio mengecup bibir Brenda kembali. Lalu menggeleng pelan. "Haus Bren." Kata Rio. "Aku ambilin minum ya, awasin tangannya yang diinfus Yo