Pagi itu, Monik duduk di tepi ranjang, tubuhnya masih terasa lemas setelah malam penuh gairah yang ia habiskan bersama Jack. Namun, ada rasa berslah di hatinya karena telah mengkhianati Juan. “Apa yang kulakukan ini sudah benar?” gumam Monik dalam hati. Jack, lalu mendekat, kemudian duduk di samping wanita cantik yang begitu membuatnya tergila-gila. "Kamu tidak perlu menyesal sayang. Karena kamu sudah membuat keputusan yang tepat, Monik. Setelah ini, Juan akan jatuh. Kau akan menjadi wanita yang tak terkalahkan, dan aku... aku akan selalu ada di sisimu." Suara Jack penuh kepercayaan diri, seolah-olah ia sudah memegang kendali penuh atas hidup Monik. Monik menoleh padanya, matanya menyipit tajam. "Kamu yakin ini akan berhasil?" tanya Monik, suaranya terdengar tegas meski di dalam hatin