“Sial, kenapa nomor Juan tidak aktif?” gerutu Monik saat dia tidak bisa menelepon Juan. Berulangkali dia menekan nomor Juan tapi jawabannya tetap sama. Hanya suara operator yang terdengar. Pesan yang dia kirim pun hanya centang satu. “Kurang ajar! Sepertinya Juan berniat menghindariku. Tunggu saja Juan, kamu tidak akan bisa lari dariku.” Marah karena tak dapat mengubungi Juna, Monik pun membanting handphone-nya ke ranjang. Perasaan tak tenang mulai menguasainya. Biasanya, semarah apapun Juan, lelaki itu selalu kembali padanya, tapi kali ini, semuanya berbeda. Setelah pertemuan terakhir mereka, Juan seolah lenyap dari kehidupannya. Tak tahan lagi, Monik memutuskan untuk datang langsung ke kantor Juan. Dia harus tahu, kenapa Juan tidak bisa dihubungi, tak peduli dengan ancaman Juan yang