Layla berdiri terdiam di tempatnya, masih terhuyung-huyung dengan emosi yang tak terkendali, sementara pandangannya terpaku pada sosok wanita yang berdiri di ambang pintu villa. “Monik?” gumamnya dengan suara nyaris tak terdengar, matanya masih terbelalak tak percaya. Wanita itu, dengan wajah yang familiar dan ekspresi dingin, tampak bagaikan hantu dari masa lalu yang muncul di tengah konflik ini. Monik melangkah masuk ke dalam ruangan dengan penuh keyakinan, tatapannya berpindah dari Leon, lalu ke Zaverick, dan akhirnya berakhir pada Juan. Setiap orang di ruangan itu merasa ketegangan semakin meningkat, namun tidak ada yang lebih merasakan beban berat dari Juan sendiri. Matanya bertemu dengan mata Monik, dan seketika itu juga, kenangan pahit masa lalu menyerbu kembali. Leon mengepalka