Kembali Dengan Sebuah Maaf

1016 Kata

Kaia berdiri di depan pintu besar mansion Zeff, sebuah bangunan megah yang berdiri angkuh di tengah malam. Angin dingin menyapu lembut wajahnya, seolah memperingatkan bahwa apa yang ada di dalam akan membawa lebih banyak badai dalam hidupnya. Kedua tangannya gemetar, bukan karena suhu udara, tetapi karena jantungnya yang berdegup tak beraturan. Ia mencoba mengontrol napasnya, namun setiap langkahnya mendekatkan dia pada kenangan yang berputar-putar di pikirannya seperti gulungan film tua. Malam itu kembali menguasai benaknya. Malam di mana dia merasa terperangkap, sekaligus terhanyut. Malam pertama ketika dia dihadapkan pada sisi kelam Zeff yang mengambil kesuciannya, namun ironisnya--dia mengizinkannya dan bahkan tenggelam dalam gairah. Kaia memejamkan mata, mengingat saat Zeff

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN