Melani tersenyum lembut, gadis itu melangkah menuju panggung untuk menerima penghargaan. Reyhan terpukau, terpesona menatap betapa cantiknya istrinya. Reyhan melihat salah satu pebisnis lain yang memberikan bunga untuk Melani. “Seharusnya aku yang memberikan hadiah untuknya.” Gumam Reyhan seraya bertepuk tangan di awal, padahal suasana sedang begitu hening. Semua orang mendadak menoleh ke arah Reyhan, begitu juga dengan Melani. Gadis itu menatap ke arah Reyhan. Melani mengangguk pelan untuk memberikan hormat padanya, berpura-pura menjadi orang asing. Beberapa detik segalanya terlihat canggung, namun detik berikutnya mereka ikut bertepuk tangan atas kemenangan yang diraih oleh Melani. Setelah menerima hadiah Melani melangkah ke barisan dimana Gita lebih dulu berdiri di sana. Gita tidak