“Kamu sudah selesai bicara? Kamu bilang aku berhubungan dengan Je.” Melani melepaskan genggaman tangannya dari shirt yang membalut d**a pria tersebut. Wanita itu membuang muka ke arah lain.
“Aku merindukanmu, jadi aku datang ke sini. Aku tidak bisa melupakan kebersamaan kita.” Jelas pria itu padanya.
Melani kembali menatap wajahnya, wanita itu berharap menemukan sesuatu di sana. Dari kedua bola mata Reyhan. Tatapan yang sama, sinar mata yang sangat ia rindukan membuat Melani kembali luluh tinggal dalam dekapannya.
Reyhan memeluknya erat sekali. “Aku sangat merindukanmu.” Bisik pria itu padanya. Melani membalasnya dengan anggukan kecil. Wanita itu melepaskan pelukannya dia melihat memar pada wajah Reyhan.
"Duduklah, aku akan mengambilkan obat untuk mengobati lukamu." Melani menarikn
