Usai pulang dari perusahaan Reyhan, Melani menemui Eliyas. Dia ingin membicarakan tentang kompetisi yang akan digelar berikutnya. Kondisi Melani memang sudah membaik tapi dia tidak diijinkan memforsir tubuhnya karena dia sedang hamil saat ini. Dia ingin membicarakan itu dengan Eliyas Dewangga. Eliyas berada di apartemennya, Melani pergi ke sana. Sampai di depan pintu rumah Eliyas, Melani segera menekan bel yang ada di dekat pintu. Tak lama kemudian pintu tersebut terbuka dan Melani melangkah masuk ke dalam. “Masuklah.” Ucap pelatihnya tersebut dengan bibir tersenyum ramah. Melani mengikutinya menuju ruangan utama. “Kamu dari rumah?” Tanya Eliyas padanya seraya mendahului duduk di sofa. “Hem.” Sahut Melani ikut duduk di sofa seberang meja. “Niatku datang ke sini untuk membicarakan ten

