Hari ini adalah hari keberangkatan Melani Anisa untuk kompetisinya. Melani baru terjaga dari tidurnya, gadis tersebut menatap jam di dinding kamar. Dia menoleh ke sebelahnya, Reyhan masih tidur dengan lelapnya. Masih terlalu pagi Melani terjaga. Kemarin sore dia sudah menyiapkan barang-barang yang akan dia bawa untuk acara lomba tersebut. Dia sudah mengemas ke dalam koper. Melani beringsut bangun, mendadak Reyhan menyambar lengannya hingga tubuhnya terhempas jatuh kembali ke atas tempat tidur.
Sikap dingin Reyhan belakangan ini membuatnya enggan membuka percakapan. Gadis itu memilih tetap diam dan menunggu.
“Mau ke mana kamu?” Tanya Reyhan padanya dengan sorot mata tajam, pria itu menekan kedua bahunya, menahan tubuh Melani untuk tetap rebah di atas ranjang.
“Mau bersiap-siap, Mas.”
