Melani segera keluar dari dalam air, gadis itu mengambil sehelai handuk lalu duduk di kursi. Dia ingin beristirahat sejenak untuk melepas lelah seraya memeriksa pesan pada ponselnya.
“Reyhan, telepon aku sebanyak ini?” Ucapnya seraya kembali menghubungi Reyhan.
“Halo Mel?”
“Tadi kamu telepon aku, ada apa?”
“Kamu lupa kamu yang duluan telepon? Aku mau tanya itu.” Sahut Reyhan dari seberang sana.
“Ah, iya. Tadi Gita telepon katanya bawa manisan, aku bilang sedang di jalan menuju ke tempat latihan. Dia bilang mau bertemu sama kamu, aku larang tapi dia putuskan panggilan. Dia ganggu kamu di sana?”
“Sangat mengganggu, dan kamu harus tanggung jawab sama aku.” Ucapnya seraya mengulum senyum, Reyhan membayangkan sosok Melani yang tengah panik karena jawaban darinya tersebut.
“Tanggung-
