Setelah menebus obat mereka berdua segera kembali ke rumah. Reyhan tidak mengatakan apapun pada Melani. Melani merasa tidak nyaman karena keheningan tersebut. “Re, sepertinya kamu nggak begitu senang mengetahui kehamilanku. Kamu tidak berpikir kalau aku melakukannya dengan Je, kan?” Tanyanya seraya menoleh ke arah Reyhan. “Awalnya aku menduga begitu, karena aku tidak senang melihatmu bersama Je. Kalian terlihat sangat dekat dan akrab.” Reyhan menoleh seraya tersenyum dengan ekspresi wajah terluka. “Hah? Jadi begitu? Okay, aku tidak akan bertanya lagi. Terserah apa yang kamu pikirkan tentangku. Rasanya.. jika aku menjelaskannya berulang kali, kamu juga tidak akan pernah percaya.” Melani memutar tubuhya duduk memunggungi Reyhan. Gadis itu kesal sekali lantaran Reyhan berpikir seperti i