Melani melepaskan tengkuk Reyhan. “Pulanglah..” ucapnya seraya menyentuh kedua pipi pria tersebut. “Bisakah kamu biarkan aku sehari ini saja tinggal di sini?” Tanya pria itu padanya. Dijawab gelengan kepala oleh Melani. “Aku nggak mau keluargamu melampiaskan kesalahanmu pada orang-orang di sekitar.” Ucapnya dengan tatapan memohon. Reyhan mengukir senyum manis, pria itu menganggukkan kepala. “Okay, aku akan pulang. Aku boleh berkunjung lagi, kan?” Reyhan merengkuh tubuh Melani ke dalam pelukan. Pria itu begitu enggan pergi darinya. “Ya, datanglah kapan saja kamu mau. Tapi mungkin belakangan ini aku agak sibuk, aku akan memulai studiku.” “Sisakan satu waktu untukku, apa aku perlu membawamu pulang?” Ucapnya seraya menatap kedua bola mata Melani dengan tatapan tidak main-main. “Ah

